Karesidenan Semarang terdiri dari Kota/Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Demak, dan Purwodadi. Bagi PKI, Semarang adalah tanah kelahiran. Kota ini melahirkan “SI-Merah” atau Islam Kiri a’la Indonesia yang kemudian bermetamorfosis menjadi Partai Komunis Indonesia pada awal dasawarsa 1920-an.
Kemenangan mutlak di Kota/Kabupaten Semarang semacam proklamasi bagi PKI bahwa mereka sudah semestinya berjaya di tanah kelahiran. Bagaimana mungkin mengimpikan kejayaan di daerah lain, sementara kampung halaman keok. Selain Semarang, PKI juga menang mutlak di Purwodadi dan Kota Salatiga.
Adapun pesaing utamanya, PNI, finish di peringkat kedua dengan lumbung suara terbesar berada di Kendal. Sementara Partai NU, pasti berjaya di Demak yang mendapat julukan “Kota Wali”. Walaupun begitu, suara PKI di daerah ini cukup signifikan yang artinya tak keok-keok amat.
Suara PKI secara keseluruhan di Karesidenan Semarang adalah 477.648 dan disusul PNI yang meraih 224.352 suara.
Inilah detail perolehan suara dari perhitungan akhir di seantero Karesidenan Semarang, Jawa Tengah: