#TurbaLiterasi – Ahmad “Papa Dina”: Boleh Pikun Asal Buku

Lahir, besar, dan menjalani hidup senja di Pambusuang, Balanipa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pernah terlibat dalam perdagangan burung dan golok antarpulau, dari pulau-pulau terdekat hingga menyeberang ke Pulau Jawa. 

Di kampung, ia menjadi pribadi yang unik. Ada yang bilang ia punya ilmu kebal. Beberapa kali ditabrak oleh bendi, ia tetap bisa berdiri tegak. 

Papa Dina punya sepeda tua yang sudah nyaris lepas rodanya. Sepeda itu kerap dikayuhnya dengan mengangkut kelapa dari Palipis di Desa Bala. Banyak yang kasihan, tapi lama-kelamaan menjadi terbiasa atas kehadiran Papa Dina yang berkitar-kitar dalam kampung tanpa alas kaki. 
Ia berjalan saja terus dan tak acuh. Walau orang kerap mengatakannya pikun, tapi ia penyuka buku. Ia bisa dengan sangat serius membolak-balik buku. Di Museun Nusa Pustaka, Papa Dina kemudian menjadi ikon. 

Papa Dina hendak memberitahu biar hidup sajalah yang tua, membaca buku tetap masih bersemangat seorang remaja yang haus pengetahuan.

#TurbaLiterasi