Manusianya, Bukan Kameranya

Ada dua lembar foto yang terus ditampilkan kala hari merdeka tiba. Satu, foto pose bersama saat Sukarno “membacakan” teks Proklamasi. Kedua, saat pengibaran bendera merah putih. Sepanjang tujuh puluh empat tahun, dua lembar foto itu…

Mentalitas Dokumentasi Kita Acakadut sejak Negara Berdiri

Jika teks Proklamasi kita jadikan sandaran sebagai dokumentasi sangat berharga dalam babad kemerdekaan, kita berhadapan dengan tradisi dokumentasi yang acakadut. Sembrono. Teks Proklamasi yang kemudian dilambari dengan teks konstitusi (UUD/Pancasila) merupakan akta lahir resmi negara…

Hanya Rezim VOC yang Boleh Didemo saat Pandemi

SEHARI setelah “Pemerintah Pusat” mengganti istilah “PPKM Darurat” menjadi level-levelan, demonstrasi pemuda meledak di Bandung. Tidak terlalu mengagetkan, demonstrasi itu kelanjutan dari demonstrasi yang luar biasa besar sepanjang September hingga November 2020. Isunya berbeda, tetapi…

Pagar Keraton (Bukan) untuk Rakyat Yogyakarta

Mula-mula sekali ada imbauan Sri Sultan HB X soal jimpitan untuk melawan megakatasrofe virus, lalu merembet ke soal pagar besi mengelilingi Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta. Soal dana jimpitan melawan raksasa pembunuh massal seperti Covid-19 itu,…

Kasmaran di Panataran

Jika ingin meneroka dan sekaligus melihat bagaimana seorang akademia mengetahui sepenuh hati ilmu pengetahuan—terutama khasanah klasik Nusantara—perlu menyebut nama sosok ini. Perempuan yang lahir pada 1956 ini bukan orang Indonesia. Lebih-lebih, orang Jawa. Punya setetes…

Surat Terbuka Kartini untuk Aurel Hermansyah

Sore hari di akhir pekan bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburan setelah dua puluh satu tahun kematian. Seorang bocah gembala dibuat terbangun dari tidur siang di bawah pohon kamboja, kencing di celana pendeknya sebelum…