Kitab Darmogandul

Lil Muttaqin: “Sesudah telanjang kemaluan laki-laki termuat dalam kemaluan wanita….”

::gus muh

Kitab Darmogandul adalah salah satu kitab yang merujuk pada “tafsir” atas ajaran Islam. Kitab yang lahir di Jawa pada masa Islam sedang tumbuh-tumbuhnya ini satu paket tema dan corak dengan Centhini, Gatoloco, Dewa Rutji. Selain dituduh sebagai kitab penyesat maha sesat, kitab ini juga dituding banyak kalangan sebagai kitab pengumbar syahwatmahasyahwat. Itulah sebabnya kitab ini hanya beredar di kalangan terbatas. Selain provokatif, kitab ini sangat vulgar membahas organ-organ sensitif insaniah. Berikut ini satu-dua nukilan “tafsir” Kitab Darmogandul:

“Adapun orang yang menyebut nama Muhammad, Rasulullah, nabi terakhir, ia sesungguhnya melakukan zikir salah. Mukammad artinya makam atau kubur. Ra su lu lah artinya rasa yang salah. Oleh akrena itu ia itu orang yang gila, pagi sore berteriak-teriak, dadanya ditekan dengan tangannya, berbisik-bisik kepala ditaruk ditanah berkali-kali…”

“Nama Mohammad Rasulullah, artinya: Makam, yakni kuburan. Yaitu kuburan segala rasa. Memuji-muji Mohammad berarti memuja badan sendiri yang menjadi bayangan Zat Allah dan tidak memuji Mohammad yang berbangsa Arab….”

“Tersebut dalam Al-Quran: Alip Lam Mim, dzalikal kitabula raiba fihi hudan lilmuttaqin alladzina… Artinya: Alif adalah hururf hidup tak kena mati. Dzalikal, jika tidur kemaluannya nyengkal atau tegak atau bangkit. Kitabula artinya kemaluan lelaki masuk ke dalam kemaluan perempuan dengan tergesa-gesa. Raiba fihi, perempuan yang mengenakan kain. Hudan: telanjang (bs jawa: wuda). Lilmuttaqin: sesudah telanjang kemaluan laki-laki termuat dalam kemaluan wanita….”