Pentingkah arsip? Kaujawab: pasti. Tapi mengapa bahkan makalah tugas kuliahmu dahulu pun tak sanggup kausimpan.
Pentingkah arsip? Dan kau bingung dimana kau membuang nota pembayaran pertama saat kau memasuki universitas.
Pentingkah arsip? Lalu kaupun geleng-geleng ketika ditanya di mana copy Kartu Mahasiswa yang kaumiliki pertama kali.
Kau mengamuk, memaki saat mendengar komunitas arsip tersungkur. Tapi bahkan kedua orangtuamu sendiri sampai wafatnya tiba lupa kauarsipkan ceritanya.
Kausetujui arsip memperpanjang ingatan. Tapi kau sendiri lupa mencatat apa yg kaulakukan pada 18 November 2012 silam. Tak usah ditanyakan tanggal yang lebih jauh.
Kaubilang arsip itu penting. Dan saat pindah kos, koran yang kaubeli eceran yg pertama kali kaujual ke pengepul kertas.
Kaubilang arsip itu penting. Saat ditanya 10 hal penting yg kaulakukan di tahun 1998, kaupun hanya sibuk mengingat dan berspekulasi.
Kaubilang arsip penting. Tapi saat ditanya kapan tepatnya anakmu ikut Pramuka di sekolahnya, kau hanya tergagap.
Kaubilang arsip itu penting dan kau belajar tentangnya. Tapi bahkan buku tulis kuliahmu sendiri lupa di mana kau membuangnya.
Kaubilang arsip dan kliping utk bangsa penting. Tapi mengkliping tulisanmu sendiri secara ajeg kau abai.
Kau jagoan berdebat soal arsip primer dan sekunder, tapi lupa menyimpan arsip primer kisah hidup keluargamu sendiri.
Kau prihatin atas negara yg tak tahu merawat arsip. Kau sendiri mengurus arsip hidupmu sendiri tak pernah becus.
Arsip itu penting? Wassalam.