Perkenalkan cebolang (cebol anggun) baru di Little Farm, Kembaran RT 02, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Nama Binal13. Angka “13” dibaca “Satu Tiga”, seperti “Empat Enam” di BNI46 dan “Empat Lima” di UUD45. Warna: coklat kusam. Menurut keterangan statistik di PASTY (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), Binal13 sudah sekali mengeram yang berarti ia janda muda yang sudah punya pengalaman dalam memproduksi telur. Bagus.
Tapi soal nama, ada protes dari salah satu pengampuh Yayasan Little Farm. Katanya, nama “Binal13” jelek. Karena kritik itu tak mengusulkan nama lain, nama itu tetap dipertahankan. Terpaksalah sambil mengelus-elus bulunya yang bersih perlahan-lahan, si pengkritik menyenandungkan: Binal unyu, binal sayang.
Baiklah. Mengapa cebolang Binal13 ada dan hadir?
Ini terhubung dengan cerita cebolang Polito Jr. Masih ingat cebolang White yang menjadi pasangan Polito Jr melewati siang yang dingin dan melewati malam yang lebih dingin lagi? Ketika warga Jakarta memperingati hari jadi kota mereka, White memulai ritus panjangnya: mengerami tujuh telur pancasila (telur pertama hadir pada Hari Pancasila 1 Juni).
Mengerami berarti menudungi telur-telur itu sehari semalam yang hanya disela oleh makan/minum sekadarnya selama 21 hari. Bisa dibayangkan, begitu tersiksanya Polito Jr dengan kondisi yang menyesakkan itu.
“Pejantan tanpa pasangan tak layak disebut jago, tak pantas membusungkan dada dan berteriak lantang,” kata Polito Jr di suatu makan siang sambil ditemani White pasangannya. Dan Polito Jr tiba-tiba mendapatkan dirinya sendirian. Sendirian. Ia mirip orang gila yang lalu-lalang di aula Little Farm yang hening. Polito Jr menemukan dirinya seperti pejantan tiada guna, sebagaimana kredonya.
Pada malam pertama dilanda kesepian, Polito Jr mengatupkan matanya dengan berat. Tatkala terang tanah, ia menuruni tangga menuju aula dengan perasaan yang asing. Tanah yang dingin tetap dingin tanpa metafora. Tiba-tiba Polito Jr merasa ada ritus yang hilang di hari paling pagi: melakukan “pergaulan hangat”.
Ah, tanpa pasangan, apa artinya hidup. Tanpa tersayang, apa arti kejantanan.
Diagnosis yang tak bisa dipertanggungjawabkan pun diambil: terlalu lama sendiri pasti membangkrutkan jiwa Polito Jr. Solusinya satu: carikan pasangan baru untuk menghangatkan pergaulan.
Yayasan Little Farm tak perlu rapat panjang untuk mendatangkan seekor cebolang dengan status janda muda (sudah pernah mengeram dan pisah dengan pasangan). Cebolang janda itulah si Binal13 yang tiba di Little Farm setelah melewati tujuh kilo perjalanan membelah ruas cincin selatan dengan keretangin di mana ia duduk jongkok ketakutan di bagian depan.
Binal13 di Jembatan Tua Cemplung, Kasihan, Bantul |
Bila nama adalah doa dan harapan, maka nama Binal13 adalah doa dan harapan sekaligus. Sesuai dengan nama, Binal13 diharapkan bisa bertindak sesuai bobot namanya: lincah, genit, cerewet malah lebih baik. Sementara angka “13” adalah doa semoga ia bisa menjadi betina yang produktif.
Polito Jr menyambut Binal13 dengan agresif seperti pejantan yang 1000 hari tak melihat makhluk lain bernama betina. Ia menyerang. Ia menerjang. Binal13 yang kaget karena tiba-tiba mendapat serangan hanya bisa berlari, berlari, berlari. Sesekali melompat dan merambati dinding aula menghindari Polito Jr yang blingsatan.
Namun semuanya kembali menjadi tertib, rukun, setelah tiga puluh menit kemudian tatkala Binal13 menampakkan diri bukan sebagai musuh yang patut diterjang, melainkan pesolek yang siap berproduksi bersama.
Polito Jr memutuskan mandi pagi setelah empat pekan tubuhnya tak pernah terkena air. Binal13 anugerah bagi Polito Jr di pagi itu. Semoga Binal13 bisa bikin anak 13. Lebih dari itu lebih baik.
Catatan: Cebolang Binal13 menjadi warga Little Farm sehari setelah Curah Gagasan Pre Biennale Jogja XIII – Equator #3, 22 Juni 2014
Little Farm, Dunia Ayam
Kembaran RT 02, Tamantirto, Kasihan, Bantul