Serupa Hantu, Palu Arit dan Uang Mulai Mengejar Korban-korbannya

Mendengar Bapak Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam, bakal menjadi tersangka karena uang dan Palu Arit, saya jadi teringat hantu. Puluhan tahun palu arit dijadikan hantu. Untuk mengungkap suatu peristiwa, baik pelik maupun tidak, cara paling mudah dan petama-tama adalah menghubungkannya dengan palu arit.

Islam selalu kalah dalam pertarungan pemilu yang demokratis karena ulah palu arit. Banjir menyapu banyak kota juga karena ulah palu arit. Macet mulai menjadi viral bagi kota-kota di luar kota megapolitan didesain pengrajin palu arit.

Bahkan, dan ini dia, uang tak ada di dompet juga karena palu arit. Tak tanggung-tanggung Imam Besar Rizieq Syihab dengan heroisma yang warbyasa bahkan menantang lembaga keuangan terbesar di Indonesia, Bank Indonesia, sebagai agen penyusup palu arit.

Sebagaimana marwah palu arit yang bekerja dalam remang-remang, dalam lipatan-lipatan tersembunyi, tuduhan palu arit di kode-kode uang kertas yang rumit yang dibikin Bank Indonesia seakan suatu temuan jeniyes. Betapa tidak, Imam Besar Rizieq Syihab menjadi penemu terbesar rahasia-rahasia yang warbyasa sulitnya ditemukan orang-orang awam para penghamba uang yang bekerja siang-malam untuk mendapatkan jumlah lembaran ala kadarnya. Ikhtiar penemuan Imam Besar Rizieq Syihab mungkin setara dengan Marcopolo dan James Cook.

Tapi kali ini berbeda. Tahun 2017 jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bukan palu arit yang melakukan pembalasan karena setengah abad lebih dijadikan hantu dan segala penisbahan sampah, melainkan Bank Indonesia. Bank sentral yang dalam sejarahnya bernama De Javasche Bank di zaman Hindia Belanda ini tak terima disebut bersekutu dengan palu arit.

Aih, siapa pun tak pernah mau dan kapan pun dinisbahkan dekat-dekat dengan palu arit yang gaib itu. Palu arit adalah hantu; dan siapa mau. Bahkan para pemburu hantu di program-program hantu di layar televisi pun setahu saya dari ratusan episode yang sudah mereka buat tak satu pun berani melakukan perburuan hantu.

Sebagaimana para pemburu hantu di televisi yang ogah memburu hantu palu arit, rezim Bapak Joko Widodo ini pun emoh dong dengan segala tuduhan-tuduhan reseh palu arit. Semua ingin suci dari palu arit, semua ingin bersih dari palu arit, semua ingin aman dari tatto palu arit; bahan hanya dalam pikiran.

Imam Besar Rizieq Syihab adalah pemburu hantu palu arit yang blak-blakan; setelah Kanda Kivlan Zen tentunya. Anda sudah tahu tentunya seperti apa mereka yang terlalu kencang memburu palu arit. Kanda Kivlan ditangkap, sementara Imam Besar Rizieq Syihab bersiap menjadi tersangka.

Jika ada apa-apa dengan perut, mungkin Anda perlu mempertimbangkan Obat Tjatjing (Harian Rakjat/PKI, Nov 1955)

Catatan: memburu palu arit itu mesti perlahan-lahan, atau dikipas-kipas sesuai konteks. Jangan terlalu semangart, terlalu reguler, terlalu harian. Tokh, kebutuhan menghantukan palu arit adalah tugas hingga akhir zaman. Hantu palu arit–atau bahkan hantu mana pun–kalau tiap hari digituin, ya, emoh.