#Perkakas Buku ~ Tipografi Bukan Perkara Perkakas Bercocok Tanam

Sebuah buku terbit dalam sunyi. Ditulis F.X. Widyatmoko a.k.a Koskow. Seperti biasa dari kebiasaan Bunda Kata di mana Koskow menggelar perkara desain buku dengan para mahasiswanya, buku ini punya kekhasan. Ada sentuhan tangan dari kerja mesin. Setiap eksemplar buku berbeda satu dan lainnya.

Buku ini tak hanya tersebar sunyi–buku ini memang diantarkan langsung penulisnya saat Radio Buku /Coworking Space/ sedang diselimuti malam yang diam. Buku ini dalam perkara jumlah pastilah tak dicetak massal. Bahan sampulnya bersahaja; diambil dari sampul buku tulis atau sejenisnya. Di sampul itu ditempelkan lagi kertas berupa lingkaran.

Nah, pada sampul itulah tercetak dengan teknik tindes judul buku dan nama penulis:

Bercocok Tanam

Koskow

Tapi, ini bukan jenis buku keluaran Trubus. Ini buku bercerita soal desain. Lebih khusus lagi soal dunia huruf, dunia tipografi.

Jika membikin buku adalah perkara berproduksi, metafora “bercocok tanam” dalam dunia agraris cukup pas. Memilih huruf dalam desain seperti kerja seorang petani memilih bibit tanam yang cocok. Di sana ada proses berpikir dan penyeleksian. Mencari yang cocok dan pas. Tak hanya pas secara desain, tapi juga filosofis.

Sebab, tipografi bukan perkara perkakas. Ia adalah pernyataan. Ada emosi di dalamnya. Ada pergolakan dan getaran di setiap lekukannya. Ada proses sejarah yang melekat dalam tegak-miringnya.

Tak jarang, pada tipografi ada sebagian orang tak semata membuat dan mengkaji, namun juga menyisihkan tenaga untuk menciptakan ritusnya. Pameran dan tugas akhir perkuliahan menjadi bentuk operasional betapa tak main-mainnya tipografi dalam penciptaan karya.

Kita dikelilingi dunia tipografi. Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, dunia tipografi selalu hadir. Di rumah, di kantor, di ruang-ruang publik, di jalanan, bahkan di bak sampah maupun di bokong truk, tipografi berlomba meminta perhatian.

Buku yang terdiri dari lima bagian ini memuat 18 tulisan. Umumnya artikel-artikel ini berasal dari kertas perkuliahan Koskow di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta.

Tak banyak buku berjenis ini. Apalagi, buku yang berambisi mengatakan tipografi adalah dunia bercocok tanam. Kita hanya menanam yang cocok saja. Terutama yang unggul secara karakter dan asyik di mata secara visual.***