Drama Sebabak Berjudul Ada Apa Ini?

Bandung sedang terang tipis-tipis. Kira-kira pukul empat. Kamera enggak bagus-bagus amat masih terbantu oleh cahaya terang.

((( Kamera video DSLR yang dipinjam dari sebuah rental elektronika menyoroti langit. Tembakan panjang. Kamera berputar 360 derajat )))

Jalanan sedang ramai oleh demonstran di Hari Buruh, 1 Mei 2019.

((( Tembakan panjang )))

Seorang pemuda kerempeng duduk di bangku kayu di bawah pohon beringin besar. Seperti menunggu antrean untuk cukur rambut. Kira-kira 33 tahun. Bercelana pendek selutut. Berkaos. Memakai sandal jepit berwarna biru bertuliskan Swallow. Matanya masih merah. Mungkin baru bangun tidur. Ia tinggal di rumah penerbitannya yang sekaligus rumah tidurnya. Penerbitan khusus tema-tema KIRI.

Tak lama setelah si pemuda pertama, sebut saja BILVEN SANDALISTA, datang pula seorang lagi. Usianya lebih tua. Memakai bandana bertuliskan TAMAN SISWA. Sebut saja namanya RAMA PAMBUDHI. Memanggul tas besar. Mungkin datang dari jauh. Atau, sehabis berbelanja buku-buku KIRI dari toko buku ULTIMUS atau PAlASARI. Enggak penting memastikannya.

Dari cara mereka saling memberikan senyum dan berjabat tangan sangat erat, bisa dipastikan mereka sudah berkenalan lama. Sebut saja mereka berteman.

Di bawah pohon beringin, dua teman yang sekaligus pembeli dan produsen buku-buku KIRI itu MEMBICARAKAN situASU terkini Hari Buruh yang informasinya bertebaran di internet.

Tak ada tanda-tanda mereka baru saja ikut aksi. Bahwa membicarakan aksi merupakan sebwah partisipasi yang aktif. Mungkin.

—-

BILVEN SANDALISTA
Kostum hitam-hitam dan anak-anak tertangkap digunduli oleh negara.

RAMA PRAMBUDHI
Itu anak2 lagi ngapain?

BILVEN SANDALISTA
Merayakan mayday

RAMA PRAMBUDHI
Mereka buruh anak2 ya?

BILVEN SANDALISTA
Memangnya yg memperingati MayDay harus buruh?

RAMA PRAMBUDHI
Memang ga ada aturannya kan? Apa alasan polisi?

BILVEN SANDALISTA
Justru itu yg mesti dipertanyakan kepada polisi

RAMA PRAMBUDHI
Apa karena kurang peserta trus mengerahkan anak2?

BILVEN SANDALISTA
Karena kesadaran MayDay sudah ada sejak dini pada mereka. Berbeda dengan mereka yg sudah tua tapi cuma bisa mencemooh aksi MayDay.

RAMA PRAMBUDHI
Kesadaran atau dimobilisasi?

BILVEN SANDALISTA
Memangnya deklarasi 01 atau 02 pakai mobilisasi.

RAMA PRAMBUDHI
Kalau parpol kampanye ada larangannya, tp sering mereka langgar…yg aneh anak smp/sma ikut mayday itu…

BILVEN SANDALISTA
anak sekarang jauh lebih cepat maju kesadarannya. Mereka banyak belajar dari internet. Beda dgn generasi sebelumnya.

RAMA PRAMBUDHI
Sy ko belum yakin klaim itu bung.

BILVEN SANDALISTA
Pertanyaannya, bolehkah polisi menangkap, menelanjangi, dan menggunduli peserta MayDay?

RAMA PRAMBUDHI
Ga boleh, berlebihan dan tidak pada tempatnya…

BILVEN SANDALISTA
persis. Yang mesti dipertanyakan itu polisi nya, bukan anak2nya.

RAMA PRAMBUDHI
Cuma kekhawatirannya mungkin anak2 dini dimobilisasi organ tertentu, jika benar atas kesadaran–tentu mereka bergabung di organisasi, jika krn ajakan/bayaran ini akan jadi preseden buruk…

BILVEN SANDALISTA
Itu cuma klaim bung saja. Anak sekarang mana mau dimobilisasi

RAMA PRAMBUDHI
Mau bung, mereka justru mudah asal dikasih seragam dan sedikit agitasi, contohnya ormas2 yg sering jadi jagoab jalanan bawa sajam, dll itu masih bocah2…coba cek beberapa kasus

BILVEN SANDALISTA
Saya ragu dgn klaim bung. Anak2 muda di bdg banyak yg saya kenal tapi tidak sehina itu.

RAMA PRAMBUDHI
Nah makanya itu perlu pembuktian lapangan…tp jika benar atas kesadaran mereka dan tahu akan tujuannya tentu itu baik. Jika sebaliknya, cuma untuk menutup bolong kekurangan peserta, betapa tragisnya

BILVEN SANDALISTA
Makanya turun ke lapangan bung.

RAMA PRAMBUDHI
Lagi beresin mushola depan rumah, 2 mei di daerah buruhnya lagi panen di sawah bung… Ko ada narasi pengrusakan oleh anak2 berbaju hitam ya bung? *)di tvone

BILVEN SANDALISTA
Mungkinkah yg merusak itu semua 600 orang yg ditangkap dan digunduli itu? Ada prosedur hukumnya bro. Prosedur itu ga dipakai polisi zaman Jokowi dukungan masbro ini.

RAMA PRAMBUDHI
Kan sy sudah bilang, polisi berlebihan kalau sampai menggunduli…kalau zaman sebelum Jokowi apa lebih baik?

BILVEN SANDALISTA
Coba sebut ada ga zaman presiden sebelumnya yg menggunduli 600 orang peserta aksi?

RAMA PRAMBUDHI
Jadi kekerasan/tindakan diluar hukum itu yg hendak diperhadapkan antar rezim? Ga adil kalau begitu. laporkan polisi yg menggunduli itu propam, kasus per kasus saja, kecuali memang sudah siap turun jalan revolusi…

BILVEN SANDALISTA
Masak mesti dilaporin dulu baru rezim ini sadar kegoblokannya sih.

RAMA PRAMBUDHI
Sudah kaya rizik cara bicara bung…

BILVEN SANDALISTA
Buktikan dong. Gaya bicara bung kayak Ngabalin.

RAMA PRAMBUDHI
Sy pahamlah siapa A itu bung…kan malah bagus diturunkan tahunan. Anggap saja test militansi, kalau anak gerakan cengeng kena garuk, kena gebuk, mental meraung2 doang ya ga pas dengan benderanya…sy nunggu langkah kudanya aja.

BILVEN SANDALISTA
Wong aparat menangkap 600 orang itu random berdasarkan pakaian hitam hitam. Mereka bukan anak gerakan masbro. Kebanyakan mereka itu peserta aksi yg mau merayakan MayDay. Bukan anggota organisasi mana pun.

RAMA PRAMBUDHI
Boleh deh… buat bung boleh mengatakan itu, semoga saja tak ada penunggang gelap di tengah jalan.

BILVEN SANDALISTA
Perserta aksi yang terkoordinasi dari aliansi organisasi gerakan itu ada komandonya, itu lain dari 600an anak-anak yg ditangkap itu masbro

RAMA PRAMBUDHI
Seret ke ranah hukum, bawa ke pengadilan saja bung…

BILVEN SANDALISTA
Pasti, akan diusahakan.

RAMA PRAMBUDHI
Bentrok tahunan itu jadi rutinitas tanpa solusi jika cuma dibesarkan 2 hari setelah aksi…minggu depan narasi itu sudah banyak dilupakan…

Dan, secara tidak mengejutkan, muncul sosok bertopi. Tubuhnya tambun. Bercelana pendek. Memakai oblong oranye. Bercambang. Di topinya yang berwarna hijau-daun mirip warna “khas” Keraton Yogyakarta itu tertulis: TAI!

DODO HARTOKO PUTRA
Ada apa ini? Negara itu tempatnya salah!

~TAMAT~

Tulisan ini adalah implementasi salah satu bentuk esai yang ditulis mirip penulisan naskah DRAMA. Gaya esai semacam ini, dalam sejarah penulisan esai, pernah dilakukan Th. Sumarthana dan Y.B. Mangunwijaya.