Semangat Literasi Ternate: Wallace, Nuku, Buku

Ternate Book Festival yang diselenggarakan di Kota Ternate selama sepekan, 10-16 Februari, merupakan festival buku pertama yang datang dari generasi baru dengan pembiayaan secara kolektif antarkomunitas yang berjejaring. Dari fakta itu saja, TBF menjadi gelanggang…

Jangan Paksa Masyarakat Membaca Buku

Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dipanggil Gus Baha dari Narukan, Kragan, Rembang mengutarakan unek-uneknya soal ngaji kitab. Ia bilang, ketimbang pengajian umum, digalakkan kembali pengajian kitab. Dengan seorang pemandu yang otoritatif, sebuah kitab…

Penulis Peng(h)ajar

Saya ingin membicarakan empat pokok pikiran soal “Penulis Meng(h)ajar”. Apa saja itu? Ikuti satu demi satu. Inilah pokok pertama ‘penulis meng(h)ajar’ itu. Yakni, kenali dengan sebaik-baiknya masa lalu. Gunakan “batu-batu” ingatan dari masa batu/candi itu…

Guru Kobayashi dari Sirenja

Saya membaca buku Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela dengan masygul saat tahun pertama mengikuti perkuliahan di kampus yang tugasnya mencetak manusia menjadi guru. Buku itu beredar dari tangan ke tangan. Entahlah, saya tangan ke berapa….

In Memoriam Arief Santosa (1965–2019)

Arief Santosa pergi dengan meninggalkan lara. Namun, kepergian jurnalis yang telah mengabdi 27 tahun untuk koran Jawa Pos itu sekaligus mengukuhkan sebuah keyakinan justru koran/majalah yang bersifat umum yang menjadi sekoci yang merekam geliat kebudayaan…

Salah Tik

Di hadapan mikropon politisi dan meja ambtenaar, salah tik (saltik) begitu mudah diucapkan. Saltik menjadi dalih dan alasan pamungkas untuk “memutihkan” kecerobohan. Saltik menjadi pembenar untuk meringankan kejahatan yang tersembunyi dari mantra “kekhilafan”. Mestinya, saltik…

Bugis dan Ranjang Indonesia

Lembar “baru” cerita parlemen Indonesia dibuka oleh kehebohan dunia maya saat anggota DPR dari Fraksi Nasdem, Achmad Fadil Muzakki Syah, berfoto bersama dengan tiga istrinya di Senayan, Jakarta. Artinya, ia memboyong semua istrinya ke Senayan…

Bumi Manusia Bukan Film “Kiri”

Tanggapan terhadap Tulisan Redi Panuju yang Dimuat Jawa Pos 28 Agustus 2019 Hanya ada dua kata yang bermutu dari esai Redi Panuju yang dimuat di Jawa Pos, 28 Agustus. “Film” dan “Kiri”. Ratusan kata yang…

Requiem Senja Arswendo

Saat tirai senja 19 Juli turun dari langit Jakarta bagian selatan, drama hidup yang penuh onak dari penulis prolifik Arswendo Atmowiloto berakhir selamanya. Jika kamu selalu bilang senja itu begitu romantik, yang saya ingat dari…