Martin Aleida (3)

::gus muh Bayangkan Martin Aleida datang ke sebuah diskusi buku atau obrolan budaya. Tubuh jangkung. Atletis. Kadang memakai oblong. Lebih sering kemeja lengan pendek. Dan hampir pasti keduanya dimasukkan ke dalam celana panjang yang–umumnya–warna krem….

Martin Aleida (2)

::gus muh Saya membaca bagian pertama dari Langit Pertama Langit Kedua karya Martin Aleida (2013) dari atas sadel sepeda lipat dalam perjalanan Kembaran (Bantul)-Patehan (Keraton Yogyakarta). Pergi-pulang. Berkali-kali tapakan. Tentu saja di sela-sela istirahat mengeringkan…

Martin Aleida (1)

::gus muh  Tulisan/ide/gagasan adalah langit adalah cakrawala. Jika bentuk tulisan memiliki kelas, maka fiksilah yang paling tinggi kelasnya, barulah disusul nonfiksi. Setidaknya itu menurut Martin Aleida. Ia sebut fiksi sebagai langit pertama, cakrawala pertama. Adapun…

Aku Marxis? Tidak! Aku Anak Kebudayaan Massa

Aku Gitanyali. Ayahku komunis. Di depan rumah terpancang papan besar bertuliskan “Comite Seksi Partai Komunis Indonesia”.   Novel dwilogi Blues Merbabu dan 65 ini, seperti paragraf di atas, berkisah tentang anak tokoh teras PKI di…