Martin Aleida (5)

::gus muh Di bagian ketiga tulisan ini saya sudah singgung sekilas sosok prosais cum jurnalis Martin Aleida ini: tubuh jangkung, atletis, senang memakai oblong tapi lebih sering kemeja lengan pendek di forum diskusi sastra dan…

Martin Aleida (4)

::gus muh Saat bercerita tentang Pramoedya Ananta Toer, Martin Aleida tahu Pram punya “jimat”, terutama ketika cerita menyisir lini masa revolusi 1945. Jimat bertuliskan aksara Arab itu diberikan seorang dukun itu “berjasa” menyelamatkan diri Pram…

Martin Aleida (3)

::gus muh Bayangkan Martin Aleida datang ke sebuah diskusi buku atau obrolan budaya. Tubuh jangkung. Atletis. Kadang memakai oblong. Lebih sering kemeja lengan pendek. Dan hampir pasti keduanya dimasukkan ke dalam celana panjang yang–umumnya–warna krem….

Martin Aleida (2)

::gus muh Saya membaca bagian pertama dari Langit Pertama Langit Kedua karya Martin Aleida (2013) dari atas sadel sepeda lipat dalam perjalanan Kembaran (Bantul)-Patehan (Keraton Yogyakarta). Pergi-pulang. Berkali-kali tapakan. Tentu saja di sela-sela istirahat mengeringkan…

Martin Aleida (1)

::gus muh  Tulisan/ide/gagasan adalah langit adalah cakrawala. Jika bentuk tulisan memiliki kelas, maka fiksilah yang paling tinggi kelasnya, barulah disusul nonfiksi. Setidaknya itu menurut Martin Aleida. Ia sebut fiksi sebagai langit pertama, cakrawala pertama. Adapun…