Sudah lama saya tak membaca buku selain buku akademik. sesaat saya ingin melarikan diri lalu teringat pada Muhidin M. Dahlan, saya mengenalnya ketika blognya masih ‘sayamenulis’ dan menyebut dirinya dengan Gus Muh, kukira dia mahasiswa seumuranku pantesan dulu ketika ditanya tentang hujatan pada majalah Playboy, Bapak ini justru menjawab ‘tak tahu karena aku termasuk orang yang dihujat’, karena tak mengerti kulupakan saja. Belum berapa lama saya link dia lewat blog Zen dan terkesima bahwa ternyata bapak ini penulis yang mumpuni, terbitkan banyak buku dan menjalani hidup tak biasa.
Saya mencari bukunya mulai dari Pasar Palasari sampai toko buku Togamas yang konon kantor pusatnya di Jogja. Semuanya nihil hanya ada in-order salah satu judulnya Tuhan Izinkan Jadi Pelacur. Untungnya sang penulis suruh saya ke Gramedia pusat malah dengan lengkap dia bilang ‘sebulan lalu mampir ke sana, buku saya ada di lantai satu di pintu masuk sebelum pengunjung naik ke lantai dua… di bandung baru masuk tahun ini setelah empat tahun terbit. Nggak tahu juga apa soalnya’ curiga selain jadi penulis dia juga merangkap marketing dan guide toko. Maaf Gus Muh, Anda salah! Adanya di lantai tiga sebelah kanan tangga dekat informasi bersebelahan dengan buku aduh lupa namanya tapi sampulnya ada gambar pisang besar 3 buah warna kuning.
Saya bawa buku itu ke Kampus, diem diperpus yang tadinya mau liat skripsi malah jadi ajang perawanin buku Gus Muh, saya membaca dah bak model sering berganti posisi. Di bangku koridor duduk sendiri sepatu dilepas, mulai dari bersila, duduk bak sinden akhirnya selonjoran kesemutan. Mahasiswa yang lain pasti mengira aku ndeso, dan tebak? Mereka benar…
Kirani seperti saya sekarang Gus Muh. Tentunya tanpa burqa dan Freesex namun pemikiran saya mirip dengan bahasa buku Gus ‘tercabut akarnya’, saya begitu bukan ikut organisasi jamaah, namun kurangnya guru yang netral. Pandangan saya sama tentang kaffah namun menganggap sah sekulerisme, wajarkah itu gus…, saya hampir berpikiran sama dengan Nidah Kirani, namun kemudian saya memang punya pemikiran bahwa buku dan pengarang tak bisa dikatakan mirip.
Bicara soal jamaah2 ternyata saya sering denger bahkan guru ngaji saya pernah ketipu dengan organisasi2an ini (guru ngaji ini beken di Bandung bakal netes semenjak Aa Gym sepi) dan memang benar pembunuhan halal bila keluar dari jamaah. Serem ya Gus… coba dulu Kirani waktu merasa diteror mulai lagi dari nol mencari teman, guru baru. Well itulah jalan hidup.
Teman saya lain lagi dia malah secara intensif didatangi ke rumah oleh sang jamaah, awalnya menarik namun makin lama ada pandangannya tak sesuai, dan jualannya jemaah ini berhenti ketika teman saya menolak memberi uang mungkin sang jamaah menyerah.
Menurut temanku ini konon sang jamaah ini cerdas sekali tapi keluarganya seperti kewalahan karena barang di rumah sering dijualnya bahkan sampai beras!
Tips saya baca bukunya sampai beres tiap kata! Overall buku ini bagus tak pasaran seperti kebanyakan penulis baru yang bersembunyi lewat judul yang distinctive dan untuk menarik perhatian digunakanlah judul yang menyangkut selangkangan.
Jujurnya memang hampir tertipu berfikir demikian dengan semua judul buku Gus Muh. Tapi berhubung saya kenal dan melihat sedikit ulasannya di blog beserta testimoni yang membaca jadi ga mungkinlah ini buku porno pikirku dan memang terbukti. Eh ternyata ada hubungannya ya antara pertemanan dengan lakunya sebuah buku. Apa harus saya jadikan ini judul skripsi ya? Bahkan kayanya blog lebih manjur daripada majangin buku di tokobuku. Ga kebayang ya Gus kalo Zen yang tar terbitin buku… bukan cuman protes namun melihat banyaknya orang yang mampir diblognya bakalan laris dia jualan.
Saya tak sabar membaca koleksi lainnya bila nanti hadir di Bandung sekalian aja gitu beli ke penulisnya, ato kalo Gus Muh ke Bandung telp aku ya….. gada pembantu nih di rumah. Hehehe… salam ma sikecil.
Tentang Pipit “Pinufa”: Gender: Female, Location: Bandung: Indonesia; Suka Kartun, Haus segala hal, tersesat di banyak tempat, koki yang kapok masak, perusak Velg motor, penyanyi yang sumbang, teman yang buruk, kecengan yang bikin ilfil, si males ngangkat telpon, sariawan terus, mata empat, kulit corak macan, hati kelir cinta….