Film Indonesia Minus Kiri

::gus muh  Budiarto Danujaya menyumbang artikel “Hari-Hari yang Paling Riuh” di buku yang dieditori Haris Jauhari, Layar Perak 90 Tahun Bioskop di Indonesia (1992: 66-84). Di akhir tulisannya ia menyimpulkan: periode 1962-1965 sungguh masa-masa yang…

Mengapa Mereka Dibungkam?

Yang namanya pelarangan penerbitan buku atau bredel sejak jaman orde lama, orde baru hingga reformasi di tanah air sebenarnya masih terus berlangsung. Hanya saja cara dan modusnya agak sedikit berbeda. Ketika era orde lama dan…

Mitos Lekra Tak Membakar Buku

::aditya n. widiadi Provokatif dan Agitatif. Itulah kata yang pas untuk menilai judul buku ini. Namun, justru disinilah letak kekuatan buku ini untuk menarik mata pembaca agar memelototi kata demi kata dalam setiap halaman, dengan…

Warna Kesumba Seni Lekra

::bagja hidayat Buku yang merekam gempita kesenian Lembaga Kebudayaan Rakyat. Dokumentasi penting, tak ada wawancara. Laporan dari Bawah (Sehimpun Cerita Pendek Harian Rakjat 1950-1965) Tebal: 558 halaman Lekra Tak Membakar Buku (Suara Senyap Lembar Kebudayaan…

Menyingkap yang Dulu Dilarang

::muhammad muhibbuddin Dalam perjalanannya sebagai bangsa, Indonesia diwarnai oleh peristiwa-peristiwa besar, heorik dan dramatis. Namun sayang, oleh kepentingan politik, sebagian dari peristiwa-peristiwa besar itu banyak yang ditutup-tutupi, ditelikung, dimisterikan dan bahkan dihilangkan jejak-jejaknya. Inilah barangkali…

Menguak Semangat Revolusi

::peranita sagala Apa yang kuuraikan tentang buku ini, takkan cukup mewakili curahan isi kepalaku setelah membacanya. Lekra tidak membakar buku. Entah karena daya ingatku yang memang pas-pasan, entah karena minatku pada sejarah kala SMA dulu…

Baik-Buruk Wajah Lekra

::h tanzil Jika kita mendengar kata Lekra, maka yang langsung terpikirkan oleh kita adalah sebuah lembaga kebudayaan bentukan PKI yang pernah membikin ricuh panggung budaya Indonesia di era Demokrasi Terpimpin (1950-1965), tukang ganyang, pembuat onar,…

PALU ARIT

::nurdiana Kapitalis buncah krisis Wallstreet,Gramedia takut buku berpalu-arit.Das Kapital laris menyusul bursa saham krisis,Marx muncul ditampilkan banyak penulis. Di negeri begini jelita,Di kala nama LEKRA kembali mengemuka,Palu Arit jadi perkara,Hiruk sastrawan angkat suara. Pak Djoko…