Nanti, Di Depag Ada Pelacur

Di kolam pemancingan, sewaktu keasyikan membikin tanggapan atas esai Andreas Harsono tentang projek penulisan Seabad Pers Kebangsaan, telepon seluler saya berbunyi. Tenggg. Dari Departemen Agama rupanya. Sehari sebelumnya sudah ada telpon masuk di kantor. Saya…

Jalan Gejayan, “Jalan Komunis” Affandi

Hari itu, Ahad 20 Mei 2007, “Jalan Gejayan” di Jogjakarta resmi bersalin nama menjadi “Jalan Affandi”. Persalinan itu bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, HUT Kabupaten Sleman, dan peringatan Seabad Affandi (Festival Affandi). Saya belum mendapatkan…

Tuhan Izinkan Aku Rajam Pelacur (4-terakhir)

oleh heri bahtiar, ss, m.si Aku terlebih ngeri pada lengking amarahmu. “Semua lelaki adalah bangsat. Juga semua aturan yang mereka buat dengan membawa-bawa Tuhan dan agama. Nantikan kutukanku, lelaki”. Apakah agaknya, karena perempuan suka mengutuk…

Tuhan Izinkan Aku Rajam Pelacur (3)

oleh heri bahtiar, ss, m.si Nidah, tolong engkau berikan informasi tentang amal kebaikan apa yang engkau kerjakan sehingga Tuhan pantas memberimu dispensi yang tidak pernah Dia berikan kepada semua makhluk. Apakah engkau merasai dirimu sudah…

The NameSake

Saya belum membaca novel Jhumpa Lahiri yang berjudul The Namesake. Udah diterjemahin penerbit Gramedia dan juga udah diresensi di Kompas. Ini mungkin kecerobohan. Karena setelah nonton film ini pasti deh saya akan malas sekali membaca…

Arie, Kasian Amat Lu Jadi Anak

Sutradara: Frank Rorimpandey; Pemain: Deddy Mizwar, Joice Erna, Yan Cherry Budianto, Cok Simbara; Skenario: Arswendo Atmowiloto; Produksi: PT Manggala Perkasa FIlm dan Tobali Indah Film. Film Arie Hanggara (1985), menurut data yang ditulis di belakang…

Tuhan Izinkan Aku Rajam Pelacur (2)

oleh heri bahtiar, ss, m.si Nidah, kalau engkau sudah mengerjakan sesuatu dan engkau baru memohon izin, menurutku itu namanya memperkosa Tuhan. Tidak ingatkah engkau bahwa larangan berzina itu telah Dia sabdakan dalam al-Quran sejak 15…

Tuhan Izinkan Aku Rajam Pelacur (1)

::oleh heri bahtiar, ss, m.si Nidah, makhluk mana pun engkau, begitu buku ”best seller”mu sampai di tanganku 2003-an lalu, hatiku terasa teraduk-aduk.Di samping ada banyak sekali hal yang aku setujui darimu, tetapi barangkali lebih banyak…